Sabtu,6 Mei 2023
Sigipos.com- Di Indonesia pada umumnya dan tidak terkecuali Kota Palu seperti biasanya jika usai lebaran Idul Fitri , Seluruh Rakyat Indonesia yang beragama Islam ,baik Pemerintah, dan Ormas serta kelompok atau komunitas, selalu menggelar kegiatan Halal Bihalal.
Mengingat masih terasa dalam suasana lebaran,Bupati Moh.Irwan Lapata dan mantan Walikota Palu Drs.Hidayat menghadiri langsung undangan halal bihalal Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M yang digelar Keluarga Besar NERO NERO di halaman Sekretariat Nero Nero jl.Pemuda Pancasila Anoa Kelurahan Tatura Kecamatan Palu Selatan, Sabtu 6 Mei 2023.
Dalam acara tersebut, Bupati Sigi Moh. Irwan menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar Nero Nero yang Alhamdulillah juga teman-teman saya kini menjadi Nero Nero Hijrah dan bukan lagi seperti Nero Nero di tahun 1980 an yang di kenal begitu sangar .
Dalam Sinopsisnya Bupati Sigi menyampaikan bahwa saat ini Nero Nero sangat berubah drastis yang dulunya dikenal di kota palu dan Sulawesi Tengah sering buat onar di mana -mana dan menjadi momok negatif bagi masyarakat dan melalui halal bihalal ini saya berani katakan Nero Nero kini telah hijrah dan sangat ramah dalam menjalin hubungan persaudaraan antar sesama ,dan saya juga mengucapkan mohon maaf lahir dan batin selamat atas terselenggaranya acara halal bi halal, sebagai bukti Nero Nero hidup dan aktif kembali dengan Suasana penuh keramahan,dan semua telah berubah dengan mengikuti perkembangan jaman yang terus berkarya dalam kegiatan positif, semoga Nero Nero yang sekarang yang sudah meninggal kan semua hal negatif semakin maju dan sukses , urainya.
Bupati Sigi juga menyampaikan banyak terima kasih atas kebersamaan dalam bingkai kekeluargaan sehingga Nero Nero sudah eksis dan terus berbuat hal-hal Positif di Kota Palu.
Dikatakan Moh.Irwan Dimana beliau berkata saya tau persis Nero Nero karena di sini juga semua teman saya disaat itu hingga sekarang, olehnya momen silaturahim yang di gelar dan halal bihalal semakin mempererat persaudaraan dan dapat bersinergi dengan Pemerintah untuk turut andil membangun Kota Palu dan Sulawesi Tengah.
Selanjutnya Mantan Walikota Palu Drs.Hidayat pada kesempatan tersebut, mengucapkan Minnal Aidin Walfaidzin Maaf Lahir dan batin dengan rasa haru dan bahagia melihat adanya perubahan total Nero Nero yang saat ini begitu ramah dalam segala hal demi kebaikan bersama dan saling menghargai antar sesama dan telah membuat kegiatan positif seperti lomba panahan dan lainnya ,dan bukan lagi seperti Nero Nero yang puluhan tahun lalu , selalu “Mo Nero Nore” yang artinya jangan kamu mengganggu kita bahaya dan saat itu Nero Nero menjadi kekuatan tersendiri tepatnya di Tatura jalan Anoa , sebagai wilayah seram menakutkan saat itu , dan Alhamdulillah Nero Nero Hijrah menjadi ramah dan siap meninggalkan semua hal-hal negatif demi kebaikan Kita bersama.
Mantan Walikota Hidayat, menghimbau masuknya tahun politik menuju Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 agar tetap bersatu dalam Kebaikan dan kedamaian. Tidak mudah terprovokasi dan tidak terpancing kabar hoax.
“Momen Halal Bihalal ini kita jadikan Posampesuvu Nero Nero sebagai perekat dengan meninggalkan sekat dan saling merangkul bukan saling memukul Silahkan bebas tentukan pilihan jangan gontok-gontokan”dan menaruh harapan agar keberadaan Nero Nero menjadi sarana berembuk bermufakat dan bermanfaat bagi masyarakat serta mari kita jauhi yang namanya Narkoba , karena itulah menjadi penyebab atau pemicu munculnya berbagai hal negatif, dan Alhamdulillah Nero Nero sekarang sudah hijrah ke hal yang lebih positif imbuhnya.
Lahirnya kembali Nero Nero ke hal-hal Positif Berkaiatan dengan Ketua Panitia Halal Bihalal Samsir ,Fadli atau akrab di telinga kita Padi Anoa dan Ashar Yotomaroangi sekarang ini sebagai tokoh Perekat di Tatura mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bupati Sigi Moh.Irwan Lapata , Mantan Walikota Palu Hidayat yang berkenan hadir menyempatkan waktunya.
“Kehadiran mereka sebagai motivasi kami semua yang terhimpun di Nero Nero untuk bangkit dan serius memajukan Kota Palu melalui Nero Nero Hijrah serta ikut memberikan sumbangsih dalam membangun Sulawesi Tengah ” katanya.
Rangkaian acara halal bi halal di isi dengan tausiah oleh ustad Rahim ( ustad Nero Nero) yang dihadiri langsung Bupati Sigi, mantan Walikota Palu, Tokoh Agama,tokoh masyarakat dan berlanjut ramah tamah dan Makan malam . (Ifan)
Catatan: Sinopsis Nero Nero
SINOPSIS ,Sejarah Perjalanan NERO NERO
“Ina Nemo ngena komiu MO NERO NERO” sebuah ungkapan terlontar
dari lisan seorang pemuda sambil menggenggam sebotol arak yang berada di samping kuburan, yang entah dari mana asalnya.
Ilham tersebut kalimat I “MO NERO NERO” kemudian menjadi satu istilah yang diterjemahkan sebagai “CARI-CARI MASALAH”, .
Pada akhir tahun 1989 kalimat itu dipopulerkan sehingga memicu lahirnya SEHINGGA MEMICU LAHIRNYA SATU GENERASI REMAJA DI TATURA YANG MENJADIKAN KALIMAT TERSEBUT SEBUAH SYMBOL KODE JIKA AKAN TERJADI SEBUAH MASALAH, SEBAGAI KEKUATAN SPIRITUAL, YANG MENIMBULKAN KEBERANIAN LALU
MENGIKAT RASA SOLIDARITAS PARA REMAJA TERSEBUT.
PADA TAHUN 1992 PARA REMAJA
TERSEBUT MENGIKRARKAN DIRI DALAM SATU LINGKARAN YANG DI
SEDERHAKAN NAMANYA MENJADI NERO NERO JUGA SEBAGAI AWAL
BANGKITNYA KELOMPOK TERSEBUT, NERO NERO SEBAGAI SYMBOL KEKERASAN JALANAN, AKSI-AKSI PREMANISME SERTA PENJAJAHAN TERHADAP KELOMPOK KELOMPOK LAINNYA HINGGA MENIMBULKAN PERKELAHIAN BESAR, TANPA RASA TAKUT SERTA MENJUNJUNG
PERSAUDARAAN DAN KEBERSAMAAN AKSI TERSEBUT TERUS DILAKUKAN
DENGAN TUJUAN “CARI LAWAN” UNTUK MEMBESARKAN NAMA KELOMPOK.
DI ANTARA NAMA NAMA KELOMPOK BESAR LAINNYA, DUA PARANG (GUMA)SALING SILANG DENGAN TULISAN NERO NERO (Bloody) PENUH TETESAN
DARAH DI HURUFNYA ADALAH LAMBANG AWAL DARI NERO NERO KEMUDIAN BERGANTI LAMBANG MENJADI DAUN KELOR SEBAGAI SYMBOL KELOMPOK PEMUDA KAILI.
KELOMPOK YANG SELALU BERSETERU DENGAN APARAT
KEPOLISIAN BAHKAN APARAT TNI LEBIH SERING BERAKHIR DI JERUJI BESI,DARI TAHUN 90 AN HINGGA 2000-AN NAMA NERO NERO MENJADI FAMILIAR/AKRAB DI TELINGA ORANG ORANG PALU KHUSUSNYA DAN DI SULAWESI UMUMNYA, AKSI AKSI VANDALISME DI SUDUT SUDUT KOTA PALU
BAHKAN DI SULAWESI MEWARNAI PERADABAN KEHIDUPAN DI SULAWESI, BAHKAN BANYAKNYA KEKACAUAN DI HAJATAN/PESTA SELALU MENJADI “BIANG KEROK” ADALAH KELOMPOK NERO NERO TERSEBUT,NAMANYA KEMUDIAN MEMUNCAK DARI GENERASI KE REGENERASI SELALU MENJADI MOMOK SEHINGGA MASALAH APAPUN YANG TERJADI YANG
MENJADI SUBYEK ADALAH NERO NERO.
WAKTU TERUS BERGANTI NAMANYA TETAP BERADA DI PUNCAK DENGAN STATUS TANPA LAWAN,.
LALU, NERO NERO KEMBALI DENGAN BERBAGAI MACAM AKTIVITAS POSITIF
BRAND HIJRAH DISEMATKAN PADA NERO NERO DI GENERASI
SELANJUTNYA, YANG PENUH DENGAN PRESTASI DAN TOREHAN KARYA, DENGAN KEGIATAN POSITIF HINGGA PRESTASI-PRESTASI LOKAL DAN NASIONAL PUN DIRAIH MELALUI AJANG-AJANG PANAHAN,
KEGIATAN-KEGIATAN POSITIF KEMUDIAN MENJADI STIMULASI, PARA PELAKU DAHULU KINI SALING MENYADARKAN DAN SALING MEMBUKA CAKRAWALA
BERFIKIR BAHWA NERO NERO TETAPLAH ADA DAN HADIR SEBAGAI ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN, ORANG YANG PEDULI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, KELOMPOK YANG KEMUDIAN MEMILIKI
PROGRAM – PROGRAM DI ANTARANYA ADALAH PENYEDIAAN TANAH WAKAF UNTUK PEKUBURAN, MEMBANGUN SILATURAHIM DI SETIAP WAKTU, PEDULI TERHADAP NILAI – NILAl BAHKAN MENJADI PROMOTOR PERUBAHAN DI KOTA PALU KHUSUSNYA.
“PANGANTOAKA RI LAERAVA” PANDANGAN HARUSLAH
LUAS KESADARAN AKAN MASA LALU MENJADI CAMBUK UNTUK TERUS BERBUAT BAIK DAN BERFIKIR BAHWA KEHIDUPAN AKAN ADA AKHIRNYA SEMUA YANG PERNAH DILAKUKAN AKAN DIPERTANGGUNG JAWABKAN KEPADA YANG KUASA,.
SABTU, 06 MEI 2023. NERO NERO KINI BERKUMPUL KEMBALI MEMBANGUN KERINDUAN YANG SAMA, BERSILATURAHIM, BERDISKUSI TENTANG GOTONG
ROYONG SERTA SATU PANDANGAN UNTUK MEMBANGUN DAERAH.
NERO NERO TETAPLAH ADA, MARAHNYA KINI MENJADI RAMAH,
TETAPLAH “NAKAL” PADA KETIDAK ADILAN YANG TERJADI,
TETAPLAH “NAKAL” PADA
KEDZOLIMAN YANG TERJADI, TETAPLAH ‘MO NERO NERO” PADA MEREKA
YANG MENGINGINKAN PERPECAHAN,.NERO NERO TETAPLAH ADA SEBAGAI
SEBAGAI SYMBOL KEKOMPAKAN SERTA PERSAUDARAAN.