Baru Selesai Dibangun, Revetment Dan Beton Proyek Sungai Di Desa Bangga Retak

Sigi,– Proyek River Improvement and Sediment Control in Bangga River yang didanai melalui pinjaman JICA (Japan International Cooperation Agency) dengan nomor IP-580 saat ini tengah menjadi sorotan publik dan pemerhati infrastruktur Sulawesi Tengah. Proyek yang berlokasi di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, ini menuai kritik lantaran ditemukannya keretakan pada sejumlah struktur beton dan revetment (struktur penahan erosi di tepi sungai) yang baru saja selesai dibangun oleh PT Arafah Alam Sejahtera.

Dikutip dari media rotari.id Pantauan di lapangan Minggu,(28/4/2025), menunjukkan bahwa sejumlah bagian revetment ditemukan mengalami retakan meski belum lama rampung dibangun. Hasil di lapangan menunjukkan banyaknya retakan yang mengindikasikan potensi kelemahan dalam mutu bahan maupun proses pelaksanaan di lapangan. Keretakan ini dikhawatirkan akan berdampak pada daya tahan konstruksi dalam jangka panjang, terutama dalam menghadapi potensi banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut dan arus deras di musim hujan seperti saat ini.

Beberapa warga sekitar dan aktivis lingkungan lokal turut menyampaikan kekhawatirannya terhadap proyek yang dibiayai bersumber dari pinjaman atau Hibah Luar Negeri (PHLN) Loan JICA IP-580 dengan metode system pembayaran Multi Years Contract (MYC) tahun anggaran 2020-2021 itu.

“Sekarang kita lihat sendiri sudah ada retakan di sepanjang dindingnya, dan ini bukan retakan rambut seperti yang mereka bilang ,ini parah retakannya. Sepertinya mutu betonnya yang tidak bagus,kami khawatir jika dibiarkan akan ambrol pak apalagi saat musim hujan seperti sekarang. Kami khawatir ini tidak akan bertahan lama,” ucap Raslin salah satu warga Desa Bangga .

” Ini proyek besar yang tujuannya baik, tapi kualitas hasilnya perlu diawasi lebih ketat. Kalau sudah retak sekarang, bagaimana beberapa tahun ke depan?. Retakannya sudah terlihat jelas, padahal proyek belum lama selesai dikerjakan. Kami khawatir kualitasnya kurang baik,” ujarnya lagi.

Senada dengan hal itu, tokoh pemuda desa Bulubete,Ryan, menyayangkan kualitas dari proyek yang diawasi langsung oleh oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Palu itu.Proyek ini seharusnya menjadi solusi jangka panjang dalam mengendalikan banjir dan pergerakan sedimen di Sungai Bangga, yang sebelumnya sempat menimbulkan bencana besar di wilayah tersebut.

Menurutnya, Sungai Bangga adalah salah satu anak sungai Palu yang berada pada daerah pegunungan atau hulu dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Palu dengan luas sebesar 74.825 km2 dan mempunyai panjang sungai 16.970 km. Lanjutnya, di daerah ini kejadian banjir sering terjadi setiap tahunnya dikarenakan jumlah sedimen yang menumpuk karena longsoran material dari hulu Sungai Bangga. Selain itu, faktor yang menjadi pemicu adanya longsoran tebing-tebing sungai pasca bencana gempa bumi Palu yang kemudian diimbangi dengan tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan aliran sungai kerap meluap dan terjadi banjir di daerah hilir Sungai Bangga yang bisa mencapai ketinggian banjir 3 meter.Untuk itu Proyek ini menjadi harapan besar bagi masyarakat di wilayah tersebut,karena merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana dan pengendalian sedimen di Sungai Bangga yang rawan banjir bandang. Pembangunan infrastruktur pengendali ini sangat penting bagi masyarakat Sigi yang terdampak parah saat bencana alam beberapa tahun silam.

“Dari pengamatan saya sejak dimulainya pembangunan ini beberapa tahun lalu,kualitas pembangunannya diragukan. Kalau ini tidak diawasi dengan baik bisa fatal dan dampaknya di kami pak.Kami selaku warga desa sekitar Bangga dan Bulubete tidak salahlah kalau mempertanyakan terkait efektivitas penggunaan dana pinjaman luar negeri dan pengawasan teknis selama pelaksanaan proyek ini berlangsung to?,”ujarnya.

Menambah sorotan terhadap mutu pelaksanaan, Minggu,(28/4/2025) media ini juga memantau bahwa saat ini masih berlangsung pekerjaan penimbunan jalan inspeksi selebar enam meter di kawasan tersebut. Terlihat lalu-lalang truk pengangkut material tanah hilir mudik di area tersebut, menunjukkan pekerjaan masih berjalan meski beberapa bagian sudah difungsikan.Namun, belum ada kejelasan apakah material dan metode penimbunan tersebut sudah sesuai standar teknis yang ditetapkan.

Untuk diketahui, paket River Improvement and Sediment Control in Bangga River JICA Loan IP-580, yang berlokasi di Kec. Dolo Selatan Kab. Sigi, meliputi pekerjaan terdiri dari Sabodam I , Sabodam II , Sabodam III , Tanggul, Chanel Work Type, Consolidation Dam I dan II dan Jembatan . (JoTelo)”