SIGI, sigipos.com,- Komisi 1 DPRD Kabupaten Sigi melaksanakan Kunjungan Kerja ke SMP Negeri 21 Sigi di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan Sabtu (14/01/2023).
Hadir pada Kunjungan Kerja di SMPN 21 Sigi di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan adalah Ketua Komisi 1 DPRD Sigi, Abdul Razak, SH,MH, Eliyanti SE, Eben S.Pd, Maklon, S.Pd.MPd, didampingi Kepala Desa Bangga Abrar, Ketua TP, PKK Desa Bangga, BPD, Ketua Komite, dan Tata usaha SMPN 21 sigi serta tokoh masyarakat.
Kunjungan kerja (Kunker) Komisi 1 DPRD Sigi di SMP Negeri 21 sigi tepatnya didesa Bangga Kecamatan Dolo Selatan ini merupakan bagian dari pengawasan DPRD Sigi dan juga berdasarkan hasil laporan masyarakat tentang tingkat kehadiran guru dan keaktifan kepala sekolah saat anggota DPRD Sigi Eliyanti politisi Partai Demokrat melakukan Reses jaring aspirasi beberapa waktu yang lalu di Desa Bangga.
Ketua Komisi 1 DPRD Sigi Abd Razak mengatakan bahwa tepat pada Sabtu (14/1/2023) pukul 11.00 wita tiba di sekolah SMP Negeri 21 Sigi di Desa bangga namun dengan kondisi tidak ada satupun baik Kepala Sekolah, guru maupun murid di sekolah.
“Hari ini kita menemukan SMPN 21 sigi di desa bangga yang ternyata seluruh murid maupun guru tidak ada di tempat apalagi kepala sekolah pintu kantor dan rauangan sekolah terkunci. Padahal hari ini adala hari Sabtu dan baru pukul 11.00 sudah kosong semua. Sedangkan sekolah lain masih beraktifitas belajar mengajar,” kata Ketua Komisi 1 DPRD Sigi Abdul Razak didampingi anggota Komisi 1 DPRD Sigi lainya
Sementara itu pula berdasarkan hasil keluhan Komite dan guru sekolah, Bahwa Setiap kali Penerimaan Dana BOS di SMPN 21 Sigi tersebut tidak ada sedikit pun Penggunaannya untuk oprasional sekolah. sementara Guru itu sendiri menyiapksn ATK termasuk Spidol untuk di gunakan saat proses belajar Mengajar.
Menurutnya atas kejadian tersebut pihak Komisi 1 DPRD Sigi akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi terkait mengenai proses belajar mengajar di sekolah SMPN 21 Sigi tepatnya di Desa Bangga bagaimana dengan keaktifan kepala sekolah selama ini yang menjadi sorotan masyarakat.
” kami berharap agar semua sekolah disigi ini harus aktif, karena tentunya sekolah ini menjadi tumpuan masyarakat untuk mendidik anak-anaknya untuk menuntut ilmu, jadi kalau modelnya seperti ini kan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Sedangkan harapan masyarakat bagaimana kualitas mutu dari anak-anaknya nantinya jadi harapan kami insya Allah sekolah ini harus diaktifkan kembali, terpenting adalah kepala sekolahnya harus aktif,” tutur Abdul Razak.
Penulis : Redaksi sigipos.com